Gereja Maria Tertidur

1200px-ISR-2015-Jerusalem-Dormition_Abbey
DC4QwOWXoAAmEXa
HagiaMariaSionAbbey052209
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Makam Maria

Menurut tradisi Kristen, St. Maria, bunda Yesus, wafat dan dimakamkan di kota Yerusalem. Kedua tempat itu diabadikan dengan Basilika Dormitio di Bukit Zion, tidak jauh dari Senakel (Ruangan Perjamuan Terakhir), dan dengan Gereja Makam St. Maria di Lembah Kidron, tidak jauh dari Getsemani. Makam Maria sejak semula dihormati oleh jemaah Kristen-Yahudi. Sejak abad V, makam itu diurus oleh orang-orang Kristen bukan Yahudi. Semasa pemerintahan Kaisar Mauritius (582-602), di atas makam itu didirikan sebuah gereja lagi, sehingga makam semula menjadi kapel bawah tersendiri. Para pejuang Perang Salib yang telah merenovasi gereja, mempertahankan susunannya dan kedua bagiannya, yaitu atas dan bawah, tetapi menambahkan sebuah biara yang diserahkan kepada Ordo St. Benediktus (OSB). Biara itu mirip benteng, dan reruntuhannya ditemukan dekat gereja pada tahun 1937. Pada tahun 1187 biara dan gereja bagian atas dihancurkan oleh tentara Saladin, tetapi bagian bawah luput, karean orang-orang Islam juga menghormati Bunda Maria. Tempat ini selalu menjadi pusat ibadah Kristen di kota suci Yerusalem. Sejak abad XIV hingga XVIII para biarawan OFM mengadakan renovasi besar-besaran di tempat suci ini. Pada waktu itu, tempat ini memang dalam pengurusan mereka. Tetap pada tahun 1757 mereka disingkirkan dari sini dan pengawasan atas Makam Bunda Maria diserahkan kepada Gereja Ortodoks Yunani dan Armenia. Pada masa kini orang-orang Katolik boleh mengadakan ibadah di sini hanya 3 kali setahun, termasuk tgl. 15 Agustus, pada hari raya Maria diangkat ke Surga. Di sebelah kiri kapel makam ini ada altar St. Yoakhim dan Anna, orang tua Bunda Maria. Pada tahun 1161 di sini dimakamkan Ratu Melisenda, putri Baldwin I. Di sebelah kanan ada altar St. Yosef di mana dimakamkan Maria, istri Baldwin III serta Konstantia, ibu Pangeran Antiokhia.

Gereja Maria Diangkat ke Surga

Gereja ini berdiri di atas Makam Bunda Maria dan sama seperti Makam Maria, ditangani oleh Gereja Ortodoks Yunani.

Basilika Dormitio (Tertidurnya Bunda Maria)

Basilika ini berdiri di Bukit Sion, tidak jauh dari Senakel. Menurut suatu tradisi yang layak dipercaya, Bunda Maria tinggal di ruangan Senakel hingga hari “tertidurnya” (Latinnya : dormitio). Tradisi ini dibenarkan oleh Patriark Sofronius yang menggembalakan umat Yerusalem pada pertengahan abad VII. Dalam sebuah madah yang mengidungkan keagungan “Sion yang Suci” disebunya batu di mana Bunda Maria istirahat sebelum meninggal dunia. Dalam sebuah basilika yang didirikan oleh para pejuang Perang Salib dekat Senakel, peristiwa tertidurnya Bunda Maria dikenang juga. Namun dengan lajunya waktu, basilika itu hancur. Pada tahun 1898 tempat-tempat suci di Israel dikunjungi oleh Kaisar Jerman Wilhelm II. Tempat yang diyakini sebagai tempat tertidurnya Bunda Maria pada kunjungan itu dihadiahkan kepada Kaisar oleh Sultan Abdul Hamid. Yayasan Pro Palestina di Koln mulai mengumpulkan dana untuk mendirikan basilika. Pemeliharaan basilika yang diresmikan pada tahun 1910 diserahkan kepada Ordo St. Benediktus (OSB). Basilika ini dibangun menurut rancangan H. Renard. Sebagai bangunan kukuh, basilika ini mirip sebuah benteng Abad Pertengahan. Di dalamnya terdapat banyak mosaik, antara lain tanda-tanda zodiak. Di bawah basilika terdapat kapel, dan di tengahnya dibuat arca Bunda Maria yang sedang tertidur.

Bukit Sion

Dataran tinggi di sebelah barat Yerusalem kini disebut Bukit Sion. Namun aslinya nama itu milik benteng orang-orang Yebus. Sesudah benteng itu direbut oleh Raja Daud, ia menamakannya Kota Daud, sebagaimana tercatat dalam kitab kedua Samuel, Daud berhasil merebut benteng Sion dan mendudukinya. Ia menamakannya Kota Daud. Kota itu dibangunnya di sekeliling benteng itu, mulai dari sebelah timur bukit (2 Sam 5:9). Setelah Tabut Perjanjian dipindahkan ke bukit di mana kemudian didirikan Bait Suci, bukit itulah mulai disebut Sion atau Bukit Sion. Di zaman Herodes muncul keyakinan bahwa Daud mendirikan bagian barat Kota Yerusalem. Keyakinan itu dilestarikan dalam nama Menara Daud. Setelah Yerusalem dihancurkan oleh Roma, umat Kristen mulai tinggal di bukit bagian barat, sekitar Gereja Senakel. Maka bukit di mana terletak Senakel itu disamakan dengan Bukit Sion yang dikenal dari Alkitab. Sejak itu nama tersebut dipakai secara resmi. Namun Bukit Sion yang dikenal dari Perjanjian Lama sesungguhnya tidak sama dengan Bukit Sion menurut umat Kristen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *