Gereja St. Anna

Church_of_St_Anne_(Jerusalem)_(05)
Gereja St. Anna

Di sebelah kanan Gerbang Singa / St. Stefanus, peziarah dapat menyaksikan sebuah bangunan besar milik Kongregasi Imam Putih (White Fathers, diakui secara resmi pada tahun 1908) yang mempersiapkan calon imam untuk daerah misi. Di halaman biara dini berdiri Gereja St. Anna yang merupakan peninggalan dari zaman Perang Salib yang paling utuh (tahun 1142). Gereja ini panjangnya 34 m dan lebarnya 19.50 m. Pada tahun 1954, Para Imam Putih berhasil merenovasi gerejanya dan mengembalikan bentuk aslinya. Di bagian bawah gereja terdapat kapel di mana diperingati kelahiran Bunda Maria. Menurut sebuah kitab apokrip yang dikenal dengan nama Proto-Injil St. Yakobus, St. Perawan Maria konon dilahirkan di dekat Bait Suci di Yerusalem. Pada abad V, di tempat itu didirikan sebuah gereja. Pada waktu para pejuang Perang Salib datang ke Yerusalem, gereja itu sudah hancur, lalu dibangun kembali di tempat kini berdiri Gereja St. Anna. Di dekat gereja itu dibangun pula sebuah biara. Sejak tahun 1192, gereja itu dijadikan sekolah Islam dan tidak boleh dimasuki oleh umat Kristen. Baru pada abad XV, para biarawan OFM mendapat izin dari penguasa Islam untuk mengadakan misa di stiu pada tanggal 8 September (hari kelahiran Bunda Maria) dan pada tanggal 8 Desember (hari raya Bunda Maria Tak Bernoda). Pada tahun 1856 gedung kuno ini diserhakan kepada Perancis, lalu pada tahun 1878 pemeliharaannya dipercayakan kepada para Imam Putih. Waktu perang 6 hari, gereja ini mengalami banyak kerusakan, tetapi direnovasi pada tahun 1971 di bawah pimpinan Trouvelot dan Ch. Couasnon OP.

Kolam Betesda

Tidak jauh dari Gereja St. Anna dapat dikunjungi sisa Kolam Betesda yang disebut dalam Injil Yohanes, Di Yerusalem dekat “Pintu Domba” ada sebuah kolam yang dalam bahasa Ibrani dinamakan Betesda. Di serambi-serambi itu banyak orang sakit berbaring : ada yang buta, ada yang timpang, dan ada yang lumpuh. Mereka semua menunggu air di kolam itu bergoncang. Sebab adakalanya malaikat Tuhan turun ke dalam kolam itu dan menggoncangkan airnya. Dan  orang sakit yang pertama masuk ke dalam kolam itu waktu air bergoncang akan sembuh dari penyakit apa saja yang dideritanya (Yoh 5:2-4). Di kolam itulah Yesus menyembuhkan seorang lumpuh (bdk. Yoh 5). Dahulu kala kolam ini dipakai juga untuk memandikan hewan yang dipersembahkan kepada Allah di Bait Suci. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *