Capernaum-aerial view
Gereja Kana-Sungai Yordan-Danau Galilea-KAPERNAUM –TABGHA-Bukit SABDA Bahagia (1)
Kafarnaum_BW_23
synagogue-at-capernaum
Kota yang dulu ramai

Di masa Tanah Suci dijajah oleh bangsa Roma, kota Kapernaum ramai sekali. Letaknya memang strategis, dekat Via Maris (=jalan Laut). Banyak pedagang mondar mandir antara kota ini dan kota Damaskus, sambil menjual beli sutra, repah-rempah, ikan asin dan buah-buahan segar. Setelah ditolak di Nazaret, Yesus pindah ke kota ini dan menjadikannya semacam “markas utama” kegiatannya di Galilea (bdk. Mat 4:13). Dari kota ini berasal Simon Petrus dan Andreas yang bekerja sebagai nelayan. Yesus beribadah di kota ini, mengajar dan mengadakan banyak mukjizat, antara lain : mengusir roh jahat dari seorang yang kerasukan (Mrk. 1:21-28), menyembuhkan ibu mertua Simon (Mrk. 1 : 29-31) dan banyak orang lain yang dibawa kepadanya (Mrk. 2:1-12), membangkitkan putri Yairus (Mrk. 5:35-43), menyembuhkan seorang yang tangannya lumpuh sebelah (Mrk. 3:16). Menurut Injil Lukas, di kota ini Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira Roma (Luk. 7:1-10), sedangkan menurut Injil Matius; dua orang buta dan seorang bisu (Mat. 9:27-34). Di Kapernaum Yesus memanggil Lewi, pemungut cukai, agar menjadi pengikutNya (Mat. 9:9-13) serta bicara tentang Ekaristi yang kelak akan diadakannya (Yoh. 6:24-69).

Sinagoga dan Rumah Petrus 

Lama sekali para ahli tidak tahu letak kota Kapernaum. Hal ini dihubung-hubungkan dengan semacam “kutukan” yang diucapkan oleh Yesus atas kota itu, “Dan kamu, Kapernaum ! Apakah kamu akan ditinggikan sampai ke surga ? Tidak ! Malah kamu akan dibuang ke neraka ! Sebab seandainya keajaiban-keajaiban yang dibuat di tengah-tengahmu itu sudah dibuat di Sodom, Sodom itu masih ada sampai saat ini ! Ingatlah, pada Hari Kiamat, orang Sodom akan lebih mudah diampuni Allah daripada kalian ! (Mat 11:23-24). Para arkeolog mulai mengadakan penggalian di Kapernaum sejak tahun 1905. Berkat galian mereka, ditemukan reruntuhan sinagoga asal abad IV yang didirikan di atas singagoga terdahulu. Di sekitar reruntuhan itu ditemukan banyak peninggalan Yahudi maupun Romawi, teristimewa sejumlah lambang Yahudi yang terukir pada batu. Di antara lambang-lambang itu ditemukan Syofar (tanduk yang dipakai sebagai alat musik), Bintang Daud, Menorah (dian kaki bercabang tujuh), kereta penarik Tabut Perjanjian dan lambang Palem. Orang-orang Kristen abad-abad pertama menghormati sinagoga Yahudi itu, sebab disitulah Yesus mengajar dan berkarya. Dekat sinagoga itu ditemukan pula reruntuhan Rumah Petrus dari abad I. Di sekitarnya ditemukan sejumlah grafitti yang menyebut nama Yesus dan Petrus. Grafitti itu diukir dalam bahasa Ibrani, Aramea dan Yunani, dan merupakan semacam pengakuan Kristen Kuno. Di tempat penggalian dituemukan pula alat-alat pembuat minyak serta batu-batu kilangan besar. Peziarah sebaiknya ingat akan apa yang di-katakan Yesus sehubungan dengan batu kilangan itu, yaitu : “Hal-hal yang menyebabkan orang berbuat dosa, pasti akan ada. Tetapi celakalah orang yang menyebabkannya ! Lebih baik kalau batu penggilingan dikaitkan pada lehernya, lalu ia dibuang ke dalam laut daripada ia menyebabkan salah seorang dari orang-orang kecil ini berbuat dosa (Luk 17:1-2).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *