Nazaret Masa Kini
Nazaret terletak di dataran tinggi dan kini merupakan kota terbesar di Galilea Selatan. Tetapi Nazaret sekarang sangat berbeda dengan Nazaret semasa kehidupan Yesus. Nazaret Lama terletak di pusat kota masa kini, di tempat berdirinya Basilika Kabar Baik, biara OFM serta Gereja St. Yosef. Di sekitar Nazaret terdapat bukit-bukit yang bentuknya mirip sekuntum bunga ( nezer dalam bahasa Ibrani ; kata ini barangkali berkaitan dengan nama kota ). Sekarang Nazaret didiami oleh orang-orang Arab yang beragama Kreisten ataupun Islam. Umat Kristen Nazaret meliputi orang-orang Ortodoks, Katolik Roma, Katolik-Yunani, Maronit, Anglikan, Koptik, Armenia, Baptis dan beberapa denominasi Kristen lain. Di tempat paling tinggi di nazaret masa kini telah dibangun Nazaret Illit ( Nazaret Atas ) yang dihuni oleh orang-orang Yahudi saja.
Nazaret semasa Kehidupan Yesus
Dua puluh abad yang lalu, di Nazaret tinggal Yosef dan Maria, dan di situ pula Yesus menghabiskan masa mudanya hingga usia sekitar 30 tahun. “Ia tinggal di kota yang bernama Nazaret. Dengan demikian terjadilah apa yang dikatakan oleh Nabi-nabi mengenai anak itu : ‘Ia akan disebut Orang Nazaret’ (Mat 2 : 26). Pada masa itu Nazaret merupakan sebuah kota kecil dan bernama buruk, sehingga Natanael yang berasal dari Kana, kota tetangganya, pernah berkata, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret ? (Yoh 1:46). Yesus sendiri tidak dipahami oleh penduduk-penduduk kotanya, sehingga Ia berkata, ‘Ingatlah, tidak ada Nabi yang dihormati di kampung halamannya sendiri’ (Luk 4:24). Para warga Nazaretlah yang menjadi orang-orang pertama yang berusaha membunuh Yesus. Karena Yesus berani mengkritik dan berbicara dengan wibawa,’Mereka bermaksud dia ke dalam jurang. Tetapi Yesus menerobos orang banyak itu lalu pergi ‘(Luk 4:29-30). Sesudah peristiwa itu, Yesus meninggalkan Nazaret dan pergi ke Kapernaum yang menjadi tempat utama kegiatannya di Galilea. Tetapi Nazaret dikenal di seluruh dunia sebagai tempat yang dipilih Allah untuk memberitahukan kelahiran PutraNya (Luk 1:26-35), dan tempat Sabda Allah menjadi manusia (Yoh 1:14).
Perkembangan agama Kristen di Nazaret
Nazaret dihancurkan oleh Vespasianus pada tahun 66 Masehi, dan sesudah pemberontakan Bar-Khoba gagal (tahun 135 Masehi), kota itu didiami oleh banyak orang Yadudi yang melarikan diri dari Yudea ke Galilea. Jadi, pada abad-abad pertama Masehi, Nazaret dihuni oleh orang-orang Yahudi saja. Di dekat Rumah Maria ditemukan bekas-bekas sinagoga umat Kristen-Yahudi dari abad II. Inilah gereja pertama di Nazaret. Bersamaan dengan menguatnya kekeristenan di Kekaisaran Romawi, bertambahlah pula jumlah orang Kristen yang tinggal di Nazaret. Sejak abad IV, di tempat-tempat yang berhubungan dengan kehidupan Yesus dan Maria mulailah dibangun gereja. Gereja kedua dibangun di jaman Bizantium (abad V), di tampat sinagoga-gereja pertama. Gereja itu dihancurkan oleh tentara Persia pada tahun 614. Pada tahun 629, orang-orang Yahudi diusir dari Nazaret oleh Kaisar Heraclius karena pada tahun 614 mereka bergabung dengan orang-orang Persia yang melawan umat Kristen. Pada awal abad XII, semasa Perang Salib, di atas sisa Rumah Maria didirikan sebuah basilika besar, gereja ketiga, yang gayanya mirip gereja-gereja Katedral Eropa zaman itu. Basilika itu lebih besar daripada yang berdiri sekarang. Tetapi b asilika itu dirubuhkan pada tahun 1263, dan sesudahnya Nazaret berada di tangan umat Islam selama 400 tahun. Sejak tahun 1620 keluarga-keluarga Kristen mulai bertempat tinggal di Nazaret lagi. Gereja keempat yang berukuran kecil, didirikan pada thaun 1730 oleh para biarawan OFM, lalu diperluas pada tahun 1877. Gereja itu kini diganti dengan sebuah basilika megah yang pembangunannya diselesaikan pada tahun 1969. Inilah gereja kelima di tempat Maria menerima kabar dari malaikat. Bangunan itu dirancang oleh arsitek Prof. Giovanni Muzio dari Italia. Ciri khas basilika kini ialah bahwa di bawah bangunan megahnya tetap terpelihara sisa-sisa gereja kuno. Pada tanggal 5 Januari 1964, basilika ini dikunjungi Paus Paulus VI.
Gereja Kabar Baik bagian bawah
Di bagian bawah Gereja Kabar Baik terdapat sebuah gua yang secara tradisional ditunjuk sebagai tempat Maria menerima kabar baik dari Malaikat Gabriel. Pada altar dari marmer dalam gua ini terdapat tulisan Latin, Verbum caro hic factum est, yang berarti, “Di sini Sabda telah menjadi daging”. Di sebelah kanan altar ini ada sebuah tiang, di mana dulu, menurut tradisi, berdiri Malaikat Gabriel pada saat ia berjumpa dengan Maria. Di gua itu dapat dilihat grafitti, artinya ukiran-ukiran pada cadas, berupa salib, seruan Yunani XE MAPIA (baca : khaire Maria) dan lain-lain.
Sumur Maria
Sumur ini (dalam bahasa Arab : Ain Sitti Mariam) merupakan salah satu tempat yang paling otentik di Tanah Suci. Inilah satu-satunya sumur di Nazaret dulu sampai sekarang. Yesus maupun Maria, ibuNya, setiap hari menimba air dari sumur itu. Sejak abad kedua, di samping sumur Maria berdiri kapel Gereja St. Gabriel, milik umat Ortodoks-Yunani. Umat itu yakin bahwa Malaikat Tuhan menampakkan dirinya kepada Maria pada waktu ia menimba air dari sumur itu.
Gereja St. Yosef
Sekitar 200 m ke arah timur laut dari Basilika Kabar Baik, pada tahun 1914 didirikan Gereja St. Yosef. Pada tahun 1950, A. Della Tore menghiasi tembok-temboknya dengan beberapa lukisan yang menggambarkan kehidupan Keluarga Kudus, Mempi St. Yosef serta Kematian St. Yosef. Di bagian bawah gereja ini dapat disaksikan tempat pembaptisan (baptisterium) Kristen dari abad-abad pertama, gua-gua serta tempat penampungan air / gandum yang digabungkan pada bangunan gereja ini dalam abad V-VI.