Nevers (St. Bernadette)

Santa Bernadette, lahir sebagai Marie-Bernarde Soubirous adalah anak perempuan dari kota Lourdes di Prancis selatan. Nama Occitan sebenarnya adalah Maria Bernada Soubirous, atau Bernadeta.
INFORMASI KRONOLOGIS SEKITAR KEHIDUPAN
BERNADETTE SOUBIROUS :

PENGANTAR

Setelah penampakan ibu Maria yang ke-18 kalinya di gua Massabielle, Lourdes, Bernadette pindah dari kota Lourdes ke kota Nevers. Ia masuk suster di biara St. Gildard. Di susteran itu, panggilan Bernadette adalah : Suster Marie Bernard. Pada hari Rabu, 16 April 1879, jam 15.15 dalam masa Paskah, Bernadette meninggal di rumah sakit Sante Croix (Salib Suci) dalam biara St. Gildard dalam usia 35 tahun.

Bernadette yang lahir dari keluarga yang sangat miskin : kekurangan makan, penuh penderitaan, anak yang kesehatannya sangat lemah, pada usia yang sangat muda sudah mulai diserang penyakit asma. Kemudian berturut-turut ia terkena penyakit tbc / paru-paru dan juga ada tumor pada lutut sebelah kanan.

SAAT – SAAT TERAKHIR HIDUPNYA

Hari Rabu, 16 April 1879, menjelang pukul 11.00 siang, penyakitnya menjadi sangat parah. Kelihatannya ia sudah hampir meninggal. Ia diangkat dari tempat tidurnya, di dudukkan di atas kursi, kedua kakinya di dekatkan pada nyala api supaya mendapatkan kehangatan. Di atas kursi itu, sambil duduk, ia meninggal sekitar jam 15.15 sore hari. Tubuh bernadette belum dimakamkan sampai hari Sabtu, 19 April untuk memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin melihatnya sebagai penghormatannya yang terakhir.

Hari Sabtu, 19 April 1879, jenasah Bernadette dimasukkan ke dalam peti kayu, ditutup tetapi belum dikubur karena masih dipikirkan kemana harus dimakamkan. Akhirnya pada tanggal 30 Mei 1879 (Pls recheck), peti jenasah dikubur di dalam kapel St. Joseph dalam biara St. Gildard.

MAKAM BERNADETTE DIBONGKAR SAMPAI 3 KALI

Untuk kepentingan penobatannya sebagai santa, maka makam Bernadette perlu dibongkar untuk dilakukan peyelidikan-penyelidikan. Dan biasanya akan diambil bagian-bagian tubuhnya untuk reliqui (bagian tubuh mis. tulang, daging yang diambil dari orang-orang suci untuk disimpan dalam gereja-gereja penting semisal, gereja-gereja di Roma, Paris dan banyak tempat lain).

Pembongkaran Jenasah Yang Pertama (pembongkaran ini dilakukan 30 tahun sesudah meninggalnya, 22 September 1909)

Penyelidikan – penyelidikan jenasah dilakukan oleh dua orang dokter : Dokter David dan Dokter Jourdan. Pada hari itu pagi-pagi jam 08.30, Uskup kota Nevers telah siap dalam kapel. Sebuah bangku yang di atasnya terletak sebuah Injil disiapkan. Panitia pembongkaran masuk ke makam Bernadette, suatu ruangan di bawah lantai kapel, membongkar batu-bata, mengangkat peti jenasah, dibawa naik, diletakkan di atas bangku yang ada buku Injilnya tadi.

Peti jenasah dibuka … Kedua dokter mulai mengadakan penyelidikan-penyelidikan … Tidak ada bau … Seluruh pakaiannya masih tetap utuh … tubuhnya tidak kering … Bagian tubuh yang tidak tertutup adalah muka dan tangannya. Kulit pada muka dan tangan keriput, disebabkan udara dalam peti lembab … Kepalanya sedikit miring ke kiri … kulitnya masih melekat kuat pada otot-ototnya dan otot-ototnya melekat kuat pada tulang-tulangnya … Hidungnya sedikit membesar dan mengerut. Mulutnya sedikit terbuka, gigi-giginya kelihatan masih utuh, kedua tangannya yang terletak di atas dada, juga kuku-kukunya masih tetap utuh dan kuat. Tangannya masih memegang rosario yang sudah berkarat dan salibnya telah berubah warnanya menjadi hijau lumut, tetapi tubuhnya masih tetap utuh. Benar-benar suatu keajaiban. Kulit luar pada tangan, kaki dan mukanya berkerut karena udara dalam peti mayat lembab. Kuku-kuku kakinya masih kuat, satu diantaranya lepas. Sewaktu jenazah hendak dimandikan lagi dan kain penutup dibuka, seluruh bagian-bagian tubuhnya dapat dilihat masih kuat, kokoh. Rambutnya yang telah dipotong pendek sebagai seorang suster, masih melekat kuat pada kepalanya. Telinganya masih sempurna. Bagian tubuh sebelah kiri sedikit lebih tinggi daripada sebelah kanan, mulai dari bagian pinggang ke atas. Perutnya cekung ke dalam, tetapi masih kuat seperti bagian tubuh lainnya. Lutut sebelah kiri tidak sebesar sebelah kanan. Tulang-tulang rusuk dada menonjol, seperti otot-ototnya yang menonjol dalam kulit tubuhnya. Tubuhnya benar-benar masih kuat, sehingga dapat dibolak-balik dengan mudah sewaktu dimandikan lagi. Bagian bawah tubuhnya sedikit berubah menjadi hitam, mungkin disebabkan karena banyaknya arang yang terdapat dalam peti itu.

Suster-suster memandikan jenazahnya lagi, dimasukkan  dalam peti mayat yang baru, dilapisi seng dan ditutup kain sutera putih. Sore harinya jam 17.30 semuanya sudah selesai. Peti dimasukkan lagi di ruangan bawah tanah kapel St. Joseph, susteran St. Gildard.

Kapel St. Joseph terletak di tengah biara. Bernadette dimakamkan di sini selama 46 tahun. Kapel ini rusak karena dibom pada perang dunia tahun 1944 oleh Jerman. Maka pada tahun 1952, diperbarui menjadi bangunan yang baru seperti yang dapat disaksikan sekarang ini. Tetapi jenazah Bernadette sudah tidak dikubur lagi mulai tahun 1925, yaitu setelah pembongkaran yang ketiga kalinya. Jenazahnya kini disimpan di dalam peti kaca dan di tempatnya di gereja biara.

PEMBONGKARAN JENAZAH YANG KEDUA
(03 April 1919, 10 tahun sesudah pembongkaran yang pertama)

Penyelidikan dilakukan oleh Dokter Talon dan Dokter Comte, ahli bedah. Cara – cara pembongkaran yang kedua ini sama dengan pembongkaran yang pertama.

Ketika peti dibuka, tubuhnya masih tetap utuh kuat dan tidak berbau. Tetapi pada kulitnya terbentuk lapisan tipis. Ketika diselidiki ternyata sejenis garam kalsium. Rupa-rupanya lapisan tipis garam kalsium ini terbentuk  setelah dimandikan air lagi pada waktu pembongkaran yang pertama dulu tahun 1909. Tulang-tulangnya masih utuh – kuat, maka tubuhnya pun mudah untuk diangkat keluar.

Kulitnya ada yang sedikit mengelupas di beberapa tempat tetapi bagian-bagian yang penting masih tetap utuh, otot-ototnya masih tetap kuat.

Setelah selesai, jenazah dimakamkan lagi pada jam 17.00.

PEMBONGKARAN JENAZAH YANG KETIGA
(18 April 1925, 6 tahun sesudah pembongkaran yang kedua)

Pembongkaran jenazah yang ketiga adalah yang terakhir sebelum dinobatkan sebagai santa dengan upacara besar-besaran dan meriah di gereja Vatican, Roma. Sebagai seorang santa, perlu diambil bagian-bagian tubuhnya yang akan disimpan sebagai reliqui di gereja-gereja terkenal.

Hari itu, 18 April 1925 diadakan upacara prosesi mengambil jenazah Bernadette dari kapel St. Joseph. Dua orang dokter bertugas menyelidiki jenazah, yaitu : Dokter Talon dan Dokter Comte sebagai dokter ahli bedah mayat.

Laporan tertulis hasil penyelidikan Dokter Comte adalah sbb :

Atas permintaan dari Uskup kota Nevers, saya melakukan pembedahan mayat Bernadette. Mengambil tulang rusuk dada sebelah kanan, nomor 5 dan 6 untuk reliqui. Saya menjumpai kesulitan karena kuatnya rongga dada yang menutupnya. Bagian-bagian tubuh masih tersambung kuat sekali. Orang pasti salah sangka, dikira jenazah yang sudah berumur 46 tahun seharusnya sudah lemah, mudah dilepas. Tetapi itu salah sangka sebab tubuh Bernadette semuanya masih tersambung dengan kuat dan kokoh.

Saya juga melepas bagian-bagian otot paha sebelah kanan dan kiri, semuanya masih kuat, dan tidak ada pembusukan. Dari itu semua saya melaporkan bahwa tubuh Bernadette masih tersambung kuat, kokoh, kerangkanya utuh, juga daging-daging dan otot-ototnya masih kuat, hanya kulit luar berkeriput karena udara dalam peti mayat lembab.

Rencana saya, saya ingin membedah rongga dada sebelah kiri untuk mengambil tulang rusuknya dan mengambil hatinya untuk reliqui tetapi suster kepada biara dan Uskup kota Nevers menginginkan agar hatinya tetap jadi satu dengan tubuhnya, lagipula karena hati itu lunak, mungkin dapat rusak, maka rongga dada sebelah kiri tidak jadi saya bedah.

Setelah pembedahan mayat selesai, bagian-bagian tubuh bekas pembedahan saya balut, pakaian suster dipakaikan lagi dan yang kelihatan hanya muka dan tanggannya. Warna hitam pada kulit muka dan tangan dilapisi lilin tipis, tetapi jenazah Bernadette tidak diawetkan. Kemudian jenazah dimasukkan lagi ke dalam peti mayat tetapi peti ini adalah peti kaca, tidak dikubur, jadi para peziarah dapat melihat.

Bulan Agustus 1925 mulai banyak peziarah dari segenap penjuru dunia mengunjungi jenazah Santa Bernadette. Banyak diantara mereka yang ragu-ragu dan bertanya-tanya : Apakah ini benar-benar tubuh Bernadette ? Apakah ini tidak diawetkan ?

Jawaban diberikan oleh laporan-laporan dokter ahli bedah, yang dulu telah membedah dan mengadakan penyelidikan-penyelidikan, mengambil beberapa bagian tubuh untuk reliqui dengan kesaksian pejabat-pejabat gereja, pejabat-pejabat pemerintahan.

Benar ini tubuh Bernadette yang asli, tidak diawetkan sejak meninggalnya tahun 1879. Bagian kulit muka dan tangan yang sedikit menjadi hitam, mungkin karena jamur, dilapisi lilin tipis. Inilah muka Bernadette yang telah melihat penampakan Bunda Maria 18 kali di Gua Massabielle, Lourdes. Inilah tangan Bernadette yang telah menggaruk-garuk tanah dan terjadilah sumber air dengan mukjijat-mukjijatnya. Inilah jari tangan Bernadette yang memegang Rosario sewaktu penampakan Bunda Maria. Inilah telinga Bernadette yang telah mendengar pesan-pesan Bunda Maria.

INFORMASI KRONOLOGIS SEKITAR KEHIDUPAN
BERNADETTE SOUBIROUS :

07 JANUARI 1844 :

  • Bernarde Marie Soubirous lahir di Boly Mill, Lourdes

09 JANUARI 1844 :

  • Marie Bernarde dibaptis di gereja paroki Lourdes, bapak baptisnya bernama Jean Vedere dan  ibu baptisnya bernama Bernarde Casterot, kakak perempuan dari Louise Casterot (Ibu Bernadette).

———————————————————————-

08 DESEMBER 1854 : Paus Pius IX mengumumkan dogma mengenai Bunda Maria yang dikandung tanpa noda dosa di Roma (the Immaculate Conception)

  • MEI 1856 : Keluarga Soubirous dipaksa keluar/diusir dari tempat tinggal mereka. Andre Sajous mengatur agar keluarga tersebut dapat tinggal di “Cachot” (bekas penjara tua)
  • 1857 : Louise Soubirous mengirim Bernadette ke Bartres untuk tinggal dengan ibu angkatnya (cek foster), yang bernama Marie Aravant, istri Lagues. Bernadette menjaga anak-anak dan juga memelihara kambing dan domba-dombanya.
  • 1858 : Akhir Januari : Bernadette meninggalkan Bartres dan kembali ke Cachot, bergabung dengan   keluarganya.

Antara 11 Februari – 16 Juli, Perawan Maria menampakkan diri delapan belas kali kepada Bernadette di Gua Massabielle.

  • 3 Juni : Bernadette menerima Komuni Pertama di Kapel Rumah Sakit Lourdes.
  • 21 Juli : Uskup Laurence memerintahkan sebuah persidangan untuk mencari tahu tentang segala   sesuatu yang terjadi di Gua Massabielle.

1860 :

  • 05 Februari : Bernadette mengiyakan.
  • Juli : Bernadette menjadi sukarelawati (a boarder, cek) di Rumah Sakit Lourdes, yang diasuh   oleh Suster-Suster dari Nevers.

1862 :

  • 18 Januari : Uskup Laurence meyakini otentisitas dari penampakkan Ibu Santa Perawan Maria di   Massabielle.
  • 28 April : Bernadette sakit keras karena pneumonia, dan kemudian menerima Sakramen untuk   Orang Sakit.

04 April 1864 : 

Pembukaan selubung arca Bunda Maria di Gua. Rektor Lourdes dan Bernadette tidak dapat hadir karena sakit.

1866 :

  • 19 Mei : Pemberkatan Gua oleh Uskup Laurence.
  • 21 Mei : Misa Resmi Kepausan pertama di Gua Lourdes.

4 Juli : BERNADETTE MENINGGALKAN LOURDES MENUJU KE NEVERS.

  • 7 Juli : Bernadette tiba di biara St. Gildard, Nevers.
  • 8 Juli : Bernadette menceritakan penampakan-penampakannya di Lourdes. Dan mulai saat itu   Bernadette tidak pernah akan menceriterakannya lagi kecuali diminta oleh superiornya.
  • 29 Juli : Bernadette menerima kebiasaan hidup religius dan diberi nama baru Suster Marie-   Bernard.
  • 25 Oktober : Suster Marie Bernard menerima Sakramen orang sakit dan mengucapkan kaulnya dalam   pakaian persiapan menjelang kematian..
  • 8 Desember : Ibu Suster Marie-Bernard meninggal dunia.
  • 30 Oct 1867 : Suster Marie-Bernarde mengucapkan kaul religiusnya.  
  • 04 Mar 1871 : Francois Soubirous, Ayah Suster Marie-Bernard, meninggal dunia.
  • 03 Jun 1873 : untuk yang ketiga kalinya, Suster Marie-Bernard menerima Sakramen Orang Sakit.
  • 1876 : Atas permintaan uskup kota Nevers, Suster Marie Bernard menulis surat kepada Bapa   Suci Paus Pius IX. 
  • 1877 : Uskup Peyramale meninggal.
  • 1878 : Suster Marie Bernard mengucapkan kaul kekalnya.
  • 1879 : Suster Marie Bernarde menerima Sakramen untuk orang sakit untuk yang keempat   kalinya.

16 APRIL SEKITAR JAM 15.15, SUSTER MARIE BERNARD MENINGGAL DI   RUANGAN UNTUK ORANG SAKIT “SAINTE-CROIX”.

  • 14 Jun 1925 : Beatifikasi Suster Marie Bernard.
  • 08 Dec 1933 : Kanonisasi Suster Marie Bernard.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *