Bhutan adalah sebuah negara kecil dengan keindahan alamnya yang terletak di pegunungan Himalaya, sering kali dikenal dengan julukan “Kerajaan Langit” atau “Negeri Gembira”. Negara ini memiliki sejarah dan budaya yang kaya, serta keunikan dalam pendekatan terhadap rakyatnya dalam hal kebahagiaan nasional. Hal yang paling menarik tentang Bhutan adalah konsep Gross National Happiness (GNH) atau Kebahagiaan Nasional Bruto. Pemerintah Bhutan percaya bahwa kesejahteraan masyarakat tidak hanya diukur dari segi ekonomi, tetapi juga dari faktor-faktor seperti kesehatan, pendidikan, kelestarian lingkungan, dan kebahagiaan spiritual. Ini Membuat Bhutan menjadi satu-satunya negara di dunia yang mengukur kebahagiaan nasional secara resmi. Dengan pendekatan unik terhadap kebahagiaan nasional, keindahan alam yang memukau, dan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan, Bhutan tetap menjadi negara yang menarik dan inspiratif bagi banyak orang di seluruh dunia.
Eksposisi sepuluh tahunan jenazah Santo Fransiskus Xaverius di Goa, India adalah tradisi religius yang menarik perhatian puluhan ribu umat Katolik dari seluruh dunia. Santo Fransiskus Xaverius (1506-1552) adalah seorang misionaris Katolik Spanyol dan salah satu pendiri Ordo Yesuit. Ia terkenal karena karyanya dalam menyebarkan agama Katolik di Asia, termasuk India, Jepang, dan Kepulauan Maluku. Fransiskus Xaverius meninggal di Pulau Sancian di dekat pantai Tiongkok pada tahun 1552. Tubuhnya kemudian dipindahkan ke Goa, India, di mana ia dimakamkan di Basilika Bom Jesus. Salah satu keajaiban yang dikaitkan dengan Santo Fransiskus Xaverius adalah kondisi jenazahnya yang masih utuh setelah berabad-abad. Setiap sepuluh tahun sekali, jenazah Santo Fransiskus Xaverius dikeluarkan dari makamnya untuk diperlihatkan kepada umum. Tradisi ini dimulai sejak abad ke-17. Tubuh Santo Fransiskus Xaverius ditempatkan dalam peti kaca agar para peziarah dapat melihatnya.
Sejarah Kekristenan tentunya tidak bisa dilepaskan dari Sejarah Mesir Kuno. Hubungan antara sejarah Mesir Kuno dan Kekristenan melibatkan berbagai aspek, terutama dalam konteks sejarah agama dan budaya. Beberapa aspek dari mitologi Mesir Kuno dan sistem kepercayaan dapat ditemukan dalam elemen-elemen Kekristenan. Misalnya, konsep kehidupan setelah mati dan adanya kehidupan di alam baka dapat merujuk pada keyakinan Mesir Kuno tentang kehidupan setelah kematian. Para peneliti juga telah mencoba mencari sejarah paralel antara tokoh-tokoh dalam Alkitab dan sejarah Mesir Kuno, diantaranya adalah teori yang mengaitkan Musa dengan Firaun Akhenaten atau beberapa firaun lainnya. Musa diyakini hidup di sekitar abad ke-13 atau ke-14 SM, sedangkan Firaun Akhenaten memerintah Mesir pada abad ke-14 SM. Oleh karena itu, mereka ada pada periode yang relatif bersamaan dalam sejarah Mesir Kuno. Tradisi dan kisah mengenai keberadaan bangsa Israel di Mesir yang ditemukan di dalam Alkitab, khususnya dalam kitab Kejadian dan Keluaran. Kisah ini menunjukkan bahwa Keluarga Yakub, atau Israel, pindah ke Mesir pada masa kelaparan dan menetap di sana di sekitar antara abad ke-19 SM sampai abad ke-17 SM sampai waktu Bangsa Israel diperbudak di Mesir dan kemudian dipimpin oleh Musa untuk keluar dari perbudakan dan menuju Tanah Perjanjian.
Sejarah Kekristenan tentunya tidak bisa dilepaskan dari Sejarah Mesir Kuno. Hubungan antara sejarah Mesir Kuno dan Kekristenan melibatkan berbagai aspek, terutama dalam konteks sejarah agama dan budaya. Beberapa aspek dari mitologi Mesir Kuno dan sistem kepercayaan dapat ditemukan dalam elemen-elemen Kekristenan. Misalnya, konsep kehidupan setelah mati dan adanya kehidupan di alam baka dapat merujuk pada keyakinan Mesir Kuno tentang kehidupan setelah kematian. Para peneliti juga telah mencoba mencari sejarah paralel antara tokoh-tokoh dalam Alkitab dan sejarah Mesir Kuno, diantaranya adalah teori yang mengaitkan Musa dengan Firaun Akhenaten atau beberapa firaun lainnya. Musa diyakini hidup di sekitar abad ke-13 atau ke-14 SM, sedangkan Firaun Akhenaten memerintah Mesir pada abad ke-14 SM. Oleh karena itu, mereka ada pada periode yang relatif bersamaan dalam sejarah Mesir Kuno. Tradisi dan kisah mengenai keberadaan bangsa Israel di Mesir yang ditemukan di dalam Alkitab, khususnya dalam kitab Kejadian dan Keluaran. Kisah ini menunjukkan bahwa Keluarga Yakub, atau Israel, pindah ke Mesir pada masa kelaparan dan menetap di sana di sekitar antara abad ke-19 SM sampai abad ke-17 SM sampai waktu Bangsa Israel diperbudak di Mesir dan kemudian dipimpin oleh Musa untuk keluar dari perbudakan dan menuju Tanah Perjanjian.