Eksposisi sepuluh tahunan jenazah Santo Fransiskus Xaverius di Goa, India adalah tradisi religius yang menarik perhatian puluhan ribu umat Katolik dari seluruh dunia. Santo Fransiskus Xaverius (1506-1552) adalah seorang misionaris Katolik Spanyol dan salah satu pendiri Ordo Yesuit. Ia terkenal karena karyanya dalam menyebarkan agama Katolik di Asia, termasuk India, Jepang, dan Kepulauan Maluku. Fransiskus Xaverius meninggal di Pulau Sancian di dekat pantai Tiongkok pada tahun 1552. Tubuhnya kemudian dipindahkan ke Goa, India, di mana ia dimakamkan di Basilika Bom Jesus. Salah satu keajaiban yang dikaitkan dengan Santo Fransiskus Xaverius adalah kondisi jenazahnya yang masih utuh setelah berabad-abad. Setiap sepuluh tahun sekali, jenazah Santo Fransiskus Xaverius dikeluarkan dari makamnya untuk diperlihatkan kepada umum. Tradisi ini dimulai sejak abad ke-17. Tubuh Santo Fransiskus Xaverius ditempatkan dalam peti kaca agar para peziarah dapat melihatnya.
Andreas Kim Taegon adalah imam Katolik keturunan Korea pertama, yang terlahir dari tengah keluarga yang terpandang di masyarakat saat itu. Orang tua dari Kim Taegon berubah memeluk agama Katolik dan ayahnya kemudian dihukum mati karena menjadi Kristiani (suatu tindakan terlarang saat itu di Korea yang sangat kental Konfusianisme-nya). Kim Taegon belajar di sebuah seminari di Makau selama 6 tahun dan kemudian ditahbiskan menjadi seorang imam di Shanghai. Setelah itu Ia kembali ke Korea untuk berkhotbah dan menyebarkan Injil. Selama masa Dinasti Joseon, agama Kristeni ditindas keras dan banyak umat Kristiani yang disiksa dan dibunuh. Umat Katolik harus secara tertutup mempraktikkan iman mereka. Kim Taegon adalah salah satu dari beberapa ribu umat Kristiani yang dihukum mati pada masa ini. Pada tahun 1846, dalam usia 25 tahun, ia disiksa dan dihukum pancung. Kata-kata tera- khirnya adalah: “ini adalah waktu terakhir dari hidupku, dengarkan aku baik-baik: bila aku pernah berkomunikasi dengan orang asing, maka hal ini terjadi untuk agama dan Tuhan-ku. Adalah untuk-Nya aku ini mati. Kehidupan abadiku baru mulai. Jadilah orang Kristiani bila engkau berharap untuk bahagia setelah meninggal dunia, karena Tuhan memiliki hukuman abadi bagi mereka yang menolak untuk mengenal-Nya.”Pada tanggal 6 Mei 1984 Paus Yohanes Paulus II dalam perjalanannya ke Korea melakukan proses Kanonisasi Andreas Kim Taegon bersama dengan 102 Martir Korea lainnya, termasuk Paul Chong Hasang. Hari Raya ereka semua diperingati dalam kalendar gereja setiap tanggal 20 September.
Prosesi Jumat Agung atau yang lebih dikenal dengan Semana Santa di Pulau Flores adalah momen spiritual yang selalu di lakukan oleh masyarakat Katolik di Larantuka, Flores Timur. Prosesi ini pertama kali dilakukan oleh Bangsa Portugis pada masa pendudukan mereka di Pulau Flores. Perjalanan ziarah ini diperuntukan bagi mereka yang ingin merayakan Jumat Agung dengan para peziarah lainnya dari berbagai daerah baik dari Flores sendiri maupun dari berbagai penjuru di Indon