Stella Korean Catholic Pilgrimage Program
Perjalanan Tour dan Ziarah di Korea Selatan
- Information
- Tour Plan
- Location
- Gallery
- Additional Info
Andreas Kim Taegon adalah imam Katolik keturunan Korea pertama, yang terlahir dari tengah keluarga yang terpandang di masyarakat saat itu. Orang tua dari Kim Taegon berubah memeluk agama Katolik dan ayahnya kemudian dihukum mati karena menjadi Kristiani (suatu tindakan terlarang saat itu di Korea yang sangat kental Konfusianisme-nya). Kim Taegon belajar di sebuah seminari di Makau selama 6 tahun dan kemudian ditahbiskan menjadi seorang imam di Shanghai. Setelah itu Ia kembali ke Korea untuk berkhotbah dan menyebarkan Injil. Selama masa Dinasti Joseon, agama Kristeni ditindas keras dan banyak umat Kristiani yang disiksa dan dibunuh. Umat Katolik harus secara tertutup mempraktikkan iman mereka. Kim Taegon adalah salah satu dari beberapa ribu umat Kristiani yang dihukum mati pada masa ini. Pada tahun 1846, dalam usia 25 tahun, ia disiksa dan dihukum pancung. Kata-kata tera- khirnya adalah: “ini adalah waktu terakhir dari hidupku, dengarkan aku baik-baik: bila aku pernah berkomunikasi dengan orang asing, maka hal ini terjadi untuk agama dan Tuhan-ku. Adalah untuk-Nya aku ini mati. Kehidupan abadiku baru mulai. Jadilah orang Kristiani bila engkau berharap untuk bahagia setelah meninggal dunia, karena Tuhan memiliki hukuman abadi bagi mereka yang menolak untuk mengenal-Nya.”Pada tanggal 6 Mei 1984 Paus Yohanes Paulus II dalam perjalanannya ke Korea melakukan proses Kanonisasi Andreas Kim Taegon bersama dengan 102 Martir Korea lainnya, termasuk Paul Chong Hasang. Hari Raya ereka semua diperingati dalam kalendar gereja setiap tanggal 20 September.
What's included
- Hotel Bintang 4
- Pembimbing Rohani
- Perlengkapan Wisata
- PPN
- Seorang Tour Leader
- Tiket Kelas Ekonomi
- Tiket Wisata
- Tips Local Guide, Supir dan Pelayan
- Transportasi Perjalanan
- Akomodasi Penjemputan
- Biaya Asuransi
- Biaya Kelebihan Bagasi
- Biaya Paspor
- Biaya Pengiriman Perlengkapan
- Biaya Pengurusan Visa
- Porter Hotel / Bandara
- Tips Tour Leader
- Tour Tambahan
- Day 1
- Day 2
- Day 3
- Day 4
- Day 5
- Day 6
- Day 7
- Day 8
Jakarta – Incheon
Kesempatan untuk berziarah merupakan berkat luar biasa yang Tuhan berikan kepada kita. Hari ini dengan penuh syukur kita awali ziarah ini dengan keberangkatan menuju Incheon di Korea.
Incheon – Seoul – Sorak
Setibanya di Incheon, langsung diajak ke tempat pembuatan Kimchi, salah satu makanan tradisional Korea sejenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Kemudian juga berkesempatan berpakain tradisional Korea Hanbok. Setelah itu menuju Nami Island, pulau unik berbentuk seperti mangkok dengan pemandangan pohon-pohon unik dan sekaligus menjadi tempat lokasi shooting drama TV Winter Sonata yang terkenal. Kemudian menuju daerah Gunung Sorak untuk bermalam. (Santap siang / malam)
Sorak – Jecheon – Suwon
Pagi ini dengan Cable Car kita diajak mengunjungi Benteng Gwongeum- seong yang terletak di Gunung Seoraksan, yang juga dikenal sebagai Bukit Kastil Onggeumsan, dibangun oleh Raja ke-23 dari Periode Goryeo (918-1392). Dari puncak gunung dengan ketinggian 1200 m ini kita dapat menyaksikan keindahan hamparan hutan, bukit dan tebing-tebing batu di sekitarnya. Menuju Shinheungsa, kuil utama dari Ordo Budha Korea Jogye, dimana terdapat Patung Besar Budha dari perunggu yang disebut Tongil Daebul. Setelah itu melewati St. Joseph Seminar Baeron di Jecheon serta Taksajeong Pavilion. Kemudian diajak mengunjungi Kim Jong Myeo-ng Leaf Art Gallery. Bermalam di Suwon. (Santap pagi / siang / malam)
Suwon – Dangjin – Jeonju
Pagi ini menuju tempat ziarah Our Lady of the Rosary di Namyang, yang juga dikenal sebagai “Bukit Rosario,” tempat di mana sejumlah besar umat Katolik menjadi martir pada masa penganiayaan Besar Byungin. Untuk mengenang kemartiran mereka maka Namyang di-tunjuk sebagai Tempat Suci pada tanggal 7 NOVEMBER 1991. Situs ini juga didedikasikan khusus untuk Bunda Maria Ratu Perdamaian. Kemudian menuju tempat ziarah Solmoe di Dangjin, yang merupakan tempat kelahiran dari Andreas Kim Tae Gon, Pastor Katolik pertama dari Korea (21 NOVEMBER 1821 – 16 September 1846). Setelah itu menuju Jeonju untuk bermalam. (Santap pagi / siang / malam)
Jeonju – Seoul
Pagi ini diajak mengunjungi Jeonju Hanok Village, sebuah kampung rumah tradisional Korea yang terdiri dari banyak gang dan telah dipelihara keasliannya untuk menunjukkan lingkungan perkotaan Korea dari masa 600 tahun yang lalu. Juga diajak mengunjungi Jeonju Cathedral, gereja Katolik terpenting di kota ini yang bergaya bangunan Roman Byzantine. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Seoul. Tiba di Seoul, diajak mengunjungi Dongdaemun Market. (Santap pagi / siang / malam)
Seoul
Pagi ini kesempatan berbelanja di toko Ginseng. Kemudian mengunjungi Basilika Saenamteo, basilika unik yang dibangun sesuai dengan gaya arsitektur Korea. Sejarah dari Basilika ini adalah dibangun di MENGENAL SANTO ANDREAS KIM TAEGON DARI KOREA Andreas Kim Taegon adalah imam Katolik keturunan Korea pertama, yang terlahir dari tengah keluarga yang terpandang di masyarakat saat itu. Orangtua dari Kim Taegon berubah memeluk agama Katolik dan ayahnya kemudian dihukum mati karena menjadi Kristiani (suatu tindakan terlarang saat itu di Korea yang sangat kental Konfusianisme-nya). Kim Taegon belajar di sebuah seminari di Makau selama 6 tahun dan kemudian ditahbiskan menjadi seorang imam di Shanghai. Setelah itu Ia kembali ke Korea untuk berkhotbah dan menyebarkan Injil. Selama masa Dinasti Joseon, agama Kristeni ditindas keras dan banyak umat Kristiani yang disiksa dan dibunuh. Umat Katolik harus secara tertutup mempraktikkan iman mereka. Kim Taegon adalah salah satu dari beberapa ribu umat Kristiani yang dihukum mati pada masa ini. Pada tahun 1846, dalam usia 25 tahun, ia disiksa dan dihukum pancung. Kata-kata terakhirnya adalah: “ini adalah waktu terakhir dari hidupku, dengarkan aku baik-baik: bila aku pernah berkomunikasi dengan orang asing, maka hal ini terjadi untuk agama dan Tuhan-ku. Adalah untuk-Nya aku ini mati. Kehidupan abadiku baru mulai. Jadilah orang Kristiani bila engkau berharap untuk bahagia setelah meninggal dunia, karena Tuhan memiliki hukuman abadi bagi mereka yang menolak untuk mengenal-Nya.” Pada tanggal 6 Mei 1984 Paus Yohanes Paulus II dalam perjalanannya ke Korea melakukan proses Kanonisasi Andreas Kim Taegon bersama dengan 102 Martir Korea lainnya, termasuk Paul Chong Hasang. Hari Raya mereka semua diperingati dalam kalendar gereja setiap tanggal 20 September. Tempat yang dulunya merupakan kamp militer yang sekaligus berfungsi sebagai tempat eksekusi penentang Dinasti Joseon, dimana menjadi tempat kemartiran banyak orang Katolik. Setelah itu kunjungan ke toko Kosmetik dan Duty Free Shop. Kemudian mengunjungi Katedral Myeongdong, katedral umat Katolik Roma pertama yang didirikan di Seoul, Korea Selatan. Katedral ini didirikan pada masa pemerintahan Konfusius Dinasti Joseon oleh Pastor Katholik asal Perancis, Eugene Coste. (Santap pagi / siang / malam)
Seoul
Pagi ini city tour di kota Seoul melewati Istana Gyeongbok, sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul. Istana ini termasuk dari salah satu dari 5 istana besar di Korea Selatan, dan merupakan yang terbesar yang dibangun oleh Dinasti Joseon. Juga diajak melewati kantor kepresidenan Republik Korea Selatan yang disebut dengan Cheong Wa Dae (Rumah Biru). Juga melewati sungai Cheonggye, sebuah aliran sungai yang terletak di pusat kota Seoul dan merupakan sungai buatan. Kemudian menuju tempat ziarah Mirinae, tempat suci dan damai di Anseong. Di tempat ini terdapat makam dari Santo Andreas Kim Taegeon, Orang Kudus pertama di Korea dan makam-makan orang penting lainnya yang berperan dalam hidup St. Andreas Kim, seperti Ursula, ibunda dari Santo Andreas Kim, Uskup Ferreol yang mentahbiskan Santo Andreas Kim serta Vincentius Lee yang menguburkan tubuh Santo Andreas. Alkisah Pastor Kim dieksekusi pada usia 26 dan tidak diizinkan untuk dimakamkan. Akan tetapi 40 hari setelah eksekusi, Vincentius Lee berhasil mencuri tubuh Kim dengan susah payah dan membawa jasad Pastor Kim di punggungnya untuk menguburkannya di Mirinae. Juga mengunjungi Jeoldu-san, yang dahulunya merupakan tempat eksekusi bagi orang-orang Korea asli yang beralih ke agama Katolik Roma. Termasuk Santo Andreas Kim Taegeon juga dihukum mati di tempat ini. (Santap pagi / siang / malam).
Seoul – Incheon – Jakarta
Hari ini ada kesempatan berbelanja di Red Pine Tree Shop DFS sampai tiba saatnya diantar ke bandara di Incheon untuk penerbangan kembali ke Tanah Air. Perjalanan kita berakhir ketika pesawat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Tetapi perjalanan panjang ziarah kehidupan kita masih berlanjut dan semua yang kita peroleh selama berziarah bersama Yesus dan Bunda Maria semoga dapat menjadi bekal dalam perjalanan kita mewartakan kabar gembira keselamatan dari Tuhan bagi umatNya. Sampai bertemu dalam ziarah berikutnya bersama STELLA KWARTA WISATA. (Santap pagi)
More about Asia
More about this tour
BIAYA TOUR (USD) : (MINIMUM 30 PESERTA DEWASA)
- Dewasa (1 kamar berdua) = USD. 1.890 / peserta
- Single Supplement** = USD. 410
(Single Supplement adalah biaya tambahan yang harus dibayar bila ingin 1 kamar sendirian atau bila tidak ada pasangan kamar). Bila Peserta tidak mencapai 30 dewasa, biaya tour adalah:
- Untuk Jumlah Peserta 25 – 29 = USD. 1.990 / peserta
- Untuk Jumlah Peserta 20 – 24 = USD. 2.090 / peserta
- Untuk Jumlah Peserta 15 – 19 = USD. 2.290 / peserta
- Untuk Jumlah Peserta 10 – 14 = USD. 2.490 / peserta
* Pembayaran seluruh biaya tour harus dalam bentuk rupiah. Biaya Tour dan tanggal keberangkatan dapat berubah-rubah disesuaikan dengan ketersediaan seat pesawat.
TOUR TERMASUK :
- Tiket kelas ekonomi rute Jakarta / Incheon / Jakarta untuk peserta.
- Fuel Surcharge* & Airport Tax* Luar Negeri dari Maskapai Penerbangan (*dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti kebijaksanaan airlines).
- Akomodasi hotel bintang 4* di Korea Selatan berdasarkan 1 kamar 2 dewasa (Twin Sharing).
- Tips Local Guide, Supir dan pelayan restoran di perjalanan.
- Seorang Tour Leader dari Stella Kwarta.
- Perlengkapan wisata : traveling bag, goodie bag, kaos seragam Polo Shirt StellaTours dan buku nyanyian.
- Transportasi perjalanan dengan bus turis deluxe.
- Santap pagi / siang / malam sesuai acara perjalanan
- Tiket masuk obyek wisata sesuai acara perjalanan.
- PPN
TOUR TIDAK TERMASUK :
- Biaya pengurusan paspor.
- Biaya yang timbul akibat kebijakan proses karantina baik di negara setempat dan negara tujuan (bila diperlukan).
- Biaya TEST PCR untuk keperluan perjalanan ini SEANDAINYA DIPERLUKAN.
- Tour-tour tambahan diluar jadwal acara (optional).
- Pengeluaran pribadi : telepon, minibar dan laundry.
- Biaya Tambahan Asuransi Perjalanan (termasuk Cover Covid untuk kasus di Rumah Sakit) sebesar Rp 800.000 / peserta.
- Biaya kelebihan berat bagasi.
- Biaya pengurusan Visa Korea Rp. 1.200.000* / peserta (*harga dapat berubah sesuai kebijakan kedutaan)
- Tips Tour Leader dari Jakarta (USD. 3 / hari / peserta).
- PORTER UNTUK DI HOTEL & BANDARA SELAMA PERJALANAN.
- Akomodasi dan Penjemputan di Jakarta.
- Biaya pengiriman perlengkapan tour ke peserta.
SYARAT DAN KONDISI TOUR :
- Pendaftaran disertai uang muka Rp 15.000.000 / peserta.
- Pelunasan maksimum 30 hari sebelum keberangkatan.
- Pembayaran seluruh biaya HARUS dalam RUPIAH berdasarkan kurs yang berlaku (sesuai peraturan pemerintah)
PEMBATALAN :
- - 04 - 45 hari sebelum keberangkatan 50% dari biaya perjalanan.
- - 00 - 03 hari sebelum keberangkatan 75% dari biaya perjalanan.
- Pendaftaran ditutup 30 hari sebelum keberangkatan
DOWNLOAD BROSUR : Brosur Perjalanan Tour dan Ziarah di Korea Selatan