Kesempatan ziarah adalah anugerah luar biasa yang Tuhan berikan kepada kita. Berkumpul di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta untuk penerbangan menuju Nagasaki via Tokyo untuk berganti pesawat.

Pagi hari kita akan tiba di Nagasaki. Setelah proses imigrasi dan bea cukai kita akan diajak untuk mengunjungi Museum Bom Atom Nagasaki dan juga Ground Zero (pusat ledakan bom atom). Selanjutnya kita akan misa di Katedral Oura, gereja penting yang dikenal juga sebagai Basilika Minor 26 Martir Jepang yang merupakan juga gereja tertua di Jepang yang dibangun tahun 1864. Pembangunan gereja ini menjadi simbol kebangkitan kembali iman Katolik setelah masa pelarangan agama Kristen selama +/- 2 abad di Jepang .Setelah santap malam kita akan diantar ke hotel untuk bermalam. (SS/SM)

Pagi ini kita akan menuju Pulau Fukue, pulau terbesar yang ada di Kepulauan Goto dengan menggunakan ferry. Letaknya yang jauh dari daratan, Kepulauan Goto dipandang sebagai tempat perlindungan bagi umat Kristen yang bersembunyi dan banyak yang melarikan diri ke sini dari daratan Nagasaki pada akhir abad ke-16. Setelah larangan terhadap Agama Kristen dihapus pada tahun 1873, umat Kristen di seluruh Kepulauan Goto mulai membangun gereja. Dari 50 gereja yang dibangun di seluruh Kepulauan Goto, 13 diantaranya dibangun di Pulau Fukue. Kita akan diajak untuk berziarah ke beberapa gereja diantaranya Gereja Old Dorin, Gereja Hamawaki, gereja sederhana yang menjadi pusat iman umat Katolik setempat dan Catholic Rōya-no-Sako Martyrdom Memorial Cathedral yang dibangun untuk mengenang para martir Katolik yang mempertahankan iman mereka di masa penganiayaan. Selesai acara kita akan diantar ke hotel untuk bermalam. (SP/SS/SM)

Pagi ini kita akan diajak untuk berziarah mengunjungi rangkaian gereja-gereja bersejarah yang merekam jejak
Kakure Kirishitan selama masa Kekristenan dilarang di Jepang, diantaranya : Gereja Douzaki yang merupakan gereja tertua di Kepulauan Goto, rumah dari Kakure Kirishitans (Hidden Christian) yang dibangun mulai tahun 1879, Gereja Mizunoura yang merupakan gereja kayu terbesar di Goto dengan perpaduan gaya arsitektur Romawi, Gothik, dan Jepang. Di bagian belakang gereja terdapat patung St. Yohanes Goto dan sisa sisa penjara dari jaman Kekristenan dilarang di Jepang, Gereja Taitsu yang terkenal dengan interior kayu yang hangat dan desain unik, Gereja Miiraku yang menjadi salah satu pusat peribadatan tertua di daerah ini serta Gereja Katolik Imochiura, gereja indah dimana dibangun Grotto Lourdes pertama di Jepang. Selesai acarakita akan diantar kembali ke hotel untuk bermalam. (SP/SS/SM)

Pagi ini kita akan kembali ke Nagasaki dengan ferry. Kita akan diajak untuk mengunjungi Sotome untuk melihat Gereja Shitsu dan Shitsu Aid Center yang dibangun oleh Pastor Marc Marie de Rotz untuk membantu masyarakat miskin di sana. Mengunjungi Unzen Hell, kawasan sumber air panas yang dahulu digunakan untuk menyiksa umat Katolik pada masa penganiayaan, Shimabara (Hara Castle Ruins), reruntuhan benteng tempat terjadinya Pemberontakan Shimabara (1637-1638) yang dipimpin oleh Amakusa Shiro sebagai simbol perlawanan iman. Kita akan bermalam di Nagasaki. (SP/SS/SM)

Pagi ini kita akan diajak untuk mengunjungi Katedral Bunda Maria yang Dikandung Tanpa Noda atau juga dikenal sebagai Katedral Urakami yang terletak sekitar 500 meter dari pusat ledakan Bom Atom di Nagasaki. Kita akan melihat beberapa peninggalan seperti patung Bunda Maria yang tersisa dari ledakan yang disimpan di dalam gereja. Selanjutnya kita akan mengunjungi Nyokoudo untuk melihat kapel peringatan dari dr. Takashi Nagai, seorang dokter Katolik yang menjadi saksi hidup peristiwa bom atom, Monumen 26 Martir Jepang di Bukit Nishizaka. Para Martir Jepang I atau sering disebut sebagai 26 Martir Nagasaki adalah 26 martir yang tewas pada tahun 1597 dan dikanonisasi pada tahun 1862 oleh Paus Pius IX. Diantara mereka adalah St. Paulus Miki, Santo Yohanes Goto dan lainnya. Selesai acara kita akan kembali ke hotel untuk bermalam. (SP/SS/SM)

Pagi ini kita akan menuju Hirado. Sejarah Kekristenan di Hirado dimulai pada tahun 1550 ketika St. Fransiskus Xaverius datang mengunjungi Hirado dan mulai melayani di sana. Awalnya penguasa Hirado saat
itu yaitu Matsura Takanobu mendukung pelayanan Fransiskus Xaverius dengan harapan bahwa penerimaan agama Kristen akan membantu membina hubungan dagang dengan Portugis. Banyak gereja yang mulai didirikan. Namun di masa kemudian penguasa setempat mulai mengambil sikap tegas menentang agama Kristen. Kita akan mengunjungi St. Francis Xavier Memorial Church yang dibangun untuk menghormati St. Fransiskus Xaverius yang pertama kali membawa Kekristenan ke Jepang. Kita juga akan diajak untuk mengunjungi Kastil Hirado , Gereja Himosashi dengan desain arsitektur khas Jepang, Hirado Christian Museum yang menyimpan koleksi sejarah penyebaran iman Katolik di Hirado dan San Juan de Goto Memorial Monument. Setelah santap malam kita akan diantar ke hotel untuk bermalam. (SP/SS/SM)

Pagi ini kita akan menghadiri Misa Hari Minggu bersama umat Katolik setempat di Gereja Tabira, salah satu gereja terbesar di Daerah Hirado. Selanjutnya menuju Fukuoka, kita akan diajak untuk mengunjungi Taman Maizuru yang terkenal untuk menikmati suasana musim gugur yang indah, Canal City Hakata atau Pusat Perbelanjaan Bawah Tanah Tenjin, pusat belanja yang modern di Fukuoka. Kita juga akan mengunjungi Hakata District yang merupakan kawasan asal kuliner Tonkotsu Ramen yang melegenda. (SP/SS/SM)

Pagi ini kita akan diantar ke bandara di Fukuoka untuk penerbangan menuju Tokyo. Kita akan city tour untuk melewati Imperial Palace yang merupakan Istana Kerajaan Jepang. Mengunjungi Asakusa Temple yang merupakan salah satu kuil yang terkenal di Tokyo dan Jalan Nakamise dimana kita bisa membeli oleh-oleh khas Jepang. Setelah santap malam kita akan diantar ke hotel untuk bermalam. (SP/SS/SM)

Pagi ini kita akan merayakan Misa Kudus di Katedral St. Mary. Setelah santap siang kita akan diantar ke bandara untuk penerbangan kembali ke Tanah Air. Perjalanan kita berakhir ketika pesawat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Tetapi perjalanan panjang ziarah kehidupan kita masih berlanjut dan semua yang kita peroleh selama berziarah bersama Yesus dan Bunda Maria semoga dapat menjadi bekal dalam perjalanan kita mewartakan kabar gembira keselamatan dari Tuhan bagi umatNya. Sampai bertemu dalam ziarah berikutnya bersama STELLA KWARTA WISATA. (SP/SS)