Gerakan sekte ini bermula di Teheran, Iran pada tahun 1863, ketika Mizra Hussein Ali ( putra dari seorang Persia yang terhormat ) berulang tahun ke-46, mengganti namanya menjadi Baha’u’llah
( Kemuliaan Tuhan ), dan mulai mengajarkan anti kekerasan dan persatuan dari seluruh agama. Kedatangan Baha’u’llah telah dikemukakan sebelumnya oleh seorang Persia yang bernama Siyyid Ali Muhammad ( dikenal juga sebagai Al Bab, atau juga disebut ” Pintu ke Tuhan ” ) yang merupakan nabi pertama dari agama Bahai yang menggembar-gemborkan kedatangan akan seorang guru agama yang merupakan utusan dari Tuhan tersebut. Bahaullah sendiri ditangkap dan dibuang ke Palestina, dimana ia melanjutkan pengajarannya di kota Akko. Dia dimakamkan di dekat kota ini. Sedangkan Al Bab dimakamkan di Haifa, yang sekarang menjadi pusat agama Bahai Sedunia.
Pengajaran Bahaullah meliputi lebih dari 100 jilid buku. Unsur dari agama ini merupakan penggabungan dari agama utama di Timur dan Barat. Agama ini percaya pada suatu keadaan tertinggi dimana Yesus, Budha, Muhammad dan Bahaullah diterima sebagai nabi Tuhan. Penganut Agama ini percaya akan persaudaraan seluruh umat manusia, akan persatuan semua umat beriman, akan satu bahasa dunia.
Kitab mereka mencakup Alkitab, Al Quran dan Bhagavad Gita. Doktrin utama dari agama ini adalah penglihatan dari Bahai kepada masa depan. Daripada memberi peringatan kepada orang-orang tentang pengadilan terakhir serta akhir jaman ( seperti agama lain pada umumnya ), Baha u’llah meramalkan “Masa Berbunga dari Kemanusiaan”, suatu masa damai dan pencerahan yang akan tiba. Sebelum masa ini tiba, dunia harus menjalani kejadian-kejadian yang mengerikan agar peradaban dapat terdorong untuk mereformasi dirinya sendiri. Agama Bahai mendukung persatuan ras, persamaan jenis kelamin, pelucutan senjata Global, dan pembentukan komunitas sedunia. Pertumbuhan agama Bahai yang sangat pesat telah mencapai 6.000.000 penganutnya di seluruh dunia.
Agama ini tidak banyak diketahui di Indonesia, tetapi sangat giat melaksanakan dakwah di Serawak Malaysia.
Kini setelah Haifa menjadi pusat agama Bahai sedunia, terdapat Kubah emas dari tempat suci mereka di lereng pegunungan Karmel yang menjadi tanda pengenal dari kota itu. Kubah tersebut yang merupakan makam dari Al Bab dikelilingi oleh taman yang indah.