KRISIS SUEZ DAN BANGKITNYA PAN ARAB
Mesir, yang dilemahkan oleh perjuangan kaum nasionalis Wafdist terhadap kekuasaan monarki sedang dalam keadaan kacau karena juga kekalahan perang dengan Israel pada tahun 1948. Pada tahun 1952, dengan diikuti konfrontasi berdarah antara tentara Inggris dengan petugas polisi Mesir, sebuah kelompok tentara muda yang dipimpin oleh seorang yang karismatis bernama Kolonel Gamal Abdul Nasser mengkudeta kekuasaan dari putra Raja Fuad yang korup, Farouk tanpa pertumpahan darah. Dengan menyebut diri mereka sebagai Petugas bebas, kabinet Nasser melakukan reformasi dalam bidang ekonomi serta politik luar negeri. Menurut tulisan-tulisan dari para nasionalis Arab, Nasser sangat emosional dalam dukungannya terhadap terbentuknya negara Pan Arab, yaitu persatuan negara-negara yang berbicara dalam bahasa Arab sehingga cukup kuat untuk mengambil alih Palestina.